Posts

Gagal..

Aku pikir aku berhasil. Aku pikir aku bisa lupa dengan melarikan diri. Aku sudah berada di Ibukota negara ini. Jauh dari memori kampung halaman. Jauh juga dengan memori kota perantauan sebelumnya. Jauh dari setiap memori tentang dirimu. Aku pikir aku berhasil. Aku pikir aku menemukan hal baru. Nyatanya Tuhan mempertemukanku dengan masalah hati yang sama. Lagi lagi.... Mengagumi orang yang mengagumi teman sendiri sangat menyakitkan. Mengetahui bahwa orang yang selama ini kuanggap teman, bertindak tidak seperti teman juga sangat menyakitkan. Aku lelah ya Tuhan. Lelah.. Haruskahku berhenti mencari dan membuka hati? Jika pada akhirnya aku harus menutupnya dengan paksa?

You, Bad.

Sudah dua bulan sejak terakhir aku melihatmu. Dua bulan tanpa suara. Dua bulan tanpa sapaan. Dua bulan tanpamu. Beberapa kali aku melihat update -an mu di Instagram. Anehnya tidak ada perasaan apa-apa. Mungkin di alam bawah sadarku, aku lega. Lega karena mengetahui kau baik-baik saja. Tapi tidak hari ini. Seperti biasa, namamu muncul di urutan pertama setiap kali kau update di Instagram. Dan seperti biasa, kau update dalam mode  close friends. Tidak ada perasaan apapun hingga aku menyadari bahwa foto tersebut adalah sosok perempuan. Marah? Tentu tidak. Cemburu? Tidak juga. Aku tertawa, menertawakan diriku yang bodoh. Mengapa aku tidak menyadari dari awal bahwa kau bukan sosok yang baik? Mengapa aku sempat percaya bahwa kau adalah jawaban untukku? Mengapa aku tidak dari dulu saja mengikuti saran temanku untuk menjauhimu? Hahahaha bodohnya aku. Selamat ya, kau sudah berhasil membodohiku selama hampir satu tahun. Memberikan perasaan yang se...

Standart Cantik

Wow... Kemarin aku menanyakan suatu hal yang sangat berbahaya bagi hatiku. "Standart cantikmu?" Dan kau menjawab "kamu". Iya, standart. Paling minim menurutmu kan?

Menolak Melupakan Keindahanmu

Mereka yang mengatakan aku harus melupakanmu. Sepertinya mereka harus menambah pengalaman. Pengalaman untuk menikmati indahnya mencintai dalam kebodohan. Mencintai dalam diam. Iya, indah. Karena tidak ada kata tak indah ketika itu tentang dirimu. Bodoh? Tak apa. Karena tidak ada yang benar dalam mencintaimu. Sejak awal aku sudah terlanjur bodoh. Aku tidak ingin menjadi pintar ketika itu harus ditukarkan dengan melupakanmu. Mereka mengatakan aku harus melepaskanmu. Bahkan aku tidak mendapatkan satupun alasan untuk melakukannya. Untuk apa aku melepaskanmu, mendapatkanmu saja tidak? Mencintaimu dalam diam sangat menyakitkan. Menyakitkan ketika melihatmu bercerita mengenai perempuan idamanmu yang bahkan sangat jauh dengan apa adanya diriku. Namun aku akan tetap mengatakan bahwa mencintaimu adalah sebuah keindahan. Aku belajar untuk bersabar. Aku belajar untuk tetap mencintai diriku tanpa mengubahnya sedikitpun walaupun untuk menjadi perempuan yang kau sukai itu. Menci...

Serius Menjadi Bodoh

Kata terbodoh yang aku ucapkan adalah kata sayang. Hal terbodoh yang aku lakukan adalah menyayangimu. Perasaan terbodoh yang aku rasakan adalah rasa takut kehilanganmu. Dan dengan bodohnya aku menerima semua hal yang kau lakukan dengan sangat ikhlas. Aku masih disini, terdiam dan berharap. Aku masih mencarimu. Aku masih menunggu kau mencariku. Dengan bodohnya. Aku tau aku berlebihan, seharusnya aku melupakanmu. Kira-kira begitu kata mereka, yang mengetahui setiap cerita kita. Tapi mengapa kau masih selalu menyapa disaat aku berusaha untuk berpaling? Mengapa kau masih selalu mengejar disaat aku berusaha untuk pergi dan berlari? Dan mengapa aku masih selalu membiarkanmu melakukan semua itu? Memang sebodoh itu, selemah itu. Kau selalu mengatakan tidak ada orang yang mau serius denganmu. Mengapa kau tidak melihatku? Aku terlalu serius. Terlalu serius untuk mendengarkan ceritamu, terlalu serius untuk mengenalkanmu dengan teman-temanku. Aku terlalu ser...

Mengenalmu

Kali ini, aku tidak akan memberi kalimat-kalimat klise nan (sok) puitis seperti sebelumnya. Hari ini cukup dengan tulisan naratif yang berasal dari hati yang sedang berbicara. Tetap sesuai topik dari blog ini, kan? Terkadang, tidak mengetahui kebenaran adalah hal yang lebih baik. Terkadang, tidak mengenal terlalu jauh juga menjadi hal yang lebih mengasyikkan. Ah, ini bukan tulisan mengenai patah hati, hanya saja sebuah kebingungan yang susah pula untuk diungkapkan. Hal yang paling menyenangkan dari sebuah hubungan adalah proses dimana kamu mencoba untuk mencari tahu dan mengenal orang lain lebih dalam lagi. Proses ini ada setelah berkenalan dan beradaptasi namun sebelum mulai terbuka dan saling bertukar pandangan. Paham? Mengenalmu adalah sebuah kesempatan. Awalnya aku tidak pernah berfikir akan bertemu denganmu. Tentu saja, pertemuan kita dipaksa oleh keadaan, situasi, ruang, dan waktu. Bukan keinginan siapapun. Mengenalmu merupakan sebuah pencerahan yang diberikan Tuhan k...

Long Time No Feel

Halo, halaman blog yang hampir usang! Setelah setahun menghilang dibalik rasa yang pernah ada, ku kembali. Ya, ku kembali merasakannya. Merasakan apa? Merasakan jatuh hati? Hmmm.. Pantaskah ini dikatakan jatuh hati? I don't have any idea. Rasa-rasanya seperti sudah lama tidak merasakannya. Ups, baru saja setahun, belum satu dekade. Yang sebelumnya jauh, tak terjangkau, dan tak tercapai. Jadi anggap saja sudah lama, toh, memang sudah lama tidak melihatnya. Kalau satu tahun dihitung menjadi 365 hari, itu waktu yang lama kan? Lama tak merasakan bukan berarti perasaan itu mati kan? Kalau dikatakan mati, lalu ini perasaan apa? Eh, tapi perasaan ini beda, kok. Perasaan ini seperti bukan anak-anak lagi, bukan ABG lagi. Sepertinya satu tahun membuat perasaanku bertumbuh menjadi dewasa. Apakah dia lebih dewasa dari usiaku yang seharusnya? Ah, sudahlah, sudahi saja percakapan basa-basi ini. Tidak penting Maaf ya, terkadang pikiran sudah ngelantur kalau sedang jatuh cin...